Kudus, Liputan7.Net – Miftah Farid, guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) asal Kudus Jawa tengah menerima penghargaan Juara 1 Guru ter Kreatif se Indonesia dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) lewat ajang Askrindo PAUD Indonesia Awards (APIA) 2024.
Ada 5 kategori yang dilombakan, selain kreatif, ada juga guru PAUD mendongeng, mencipta lagu, inovatif dan heroik.
Acara penghargaan bergengsi tingkat nasional itu berlangsung di auditorium Perpustakaan Nasional pada Jumat (7/6//2024) siang.
“Ngga bisa berkata apa-apa selain Syukur Alhamdulillah dan semangat untuk guru PAUD di seluruh Indonesia,” kata guru kelahiran 1997 yang akrab disapa Fafa itu.
Dirinya dalam acara itu, masuk dalam nominasi guru kategori kreatif bersama sejumlah guru PAUD dari berbagai daerah, diantaranya Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan timur, Sumatra Utara, Nusa Tenggara Barat dan Bali.
Hasilnya, guru TK Pertiwi Desa Kuwukan Kecamatan Dawe Kudus itu masuk 3 besar menjadi juara 1 guru terkreatif se Indonesia, disusul Juara 2 Ilham Syahril Mubarok dari Jawa Barat dan juara 3 diraih dari Siti Aminah dari Jawa timur.
Fafa kepada Liputan7.Net menceritakan, saat itu ditanya Direktur Utama PT. Askrindo mengenai inovasi apa yang telah diciptakan hingga menjadi juara 1,
“Saya langsung menjawab, membuat alat peraga mesin ATM elektronik itu berawal dari keinginan saya untuk memberikan edukasi budaya menabung dari usai sejak dini, dimana karakter anak untuk menabung sudah mulai luntur di anak,” ujar Fafa.
Sebelum membuat alat ATM elektronik, lanjutnya, saat itu berinovasi membuat tabungan celengan dari memanfaatkan kertas-kertas bekas makanan tapi ternyata antusiasnya anak tidak naik signifikan, anak-anak masih sering jajan di luar, baik itu sebelum ke sekolah maupun pulang sekolah,
“Berangkat dari itu, karena saya basicnya SMK jurusan elektronik, ya saya mencoba berinovasi, punya kreasi untuk menciptakan sebuah permainan sebagai alat peraga edukatif mesin ATM, di mana alat peraga ini saya buat dengan konsep kolaborasi dengan rangkaian elektronik,
Tampilan alat tersebut merupakan hasil inovasi dari tahun pertama, kedua, ketiga hingga keempat menghasilkan alat peraga berbahan kayu (bukan kardus) yang bisa menarik uang secara otomatis, bisa menyala lampu indikatornya dan bisa berbunyi,” terang alumni SMKN 2 Kudus itu.
Fafa melanjutkan, banyaknya guru yang tertarik dan tak sedikit permintaan dari pesan yang masuk via media sosial, untuk memperbanyak alat tersebut maka dirinya saat itu mulai menerima pesanan dan sistemnya pre order (PO),
“Alhamdulillah, di tahun keempat ini sudah lebih dari 70 alat peraga mesin ATM elektronik produk hasil karya saya yang terjual di seluruh Indonesia, sebagian besar mereka memang guru PAUD,” ucapnya senang.
Tak lupa, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada Pihak Askrindo yang telah menggelar acara untuk guru PAUD kali ini,
“Terima kasih untuk Askrindo, kenapa, karena dalam kegiatan ini termasuk dalam rangka memberikan apresiasi kepada guru-guru PAUD di luar sana, termasuk saya.
Selain kesibukan kuliah, dengan kerja keras jadi guru PAUD dan alhamdulillah selama ini karya saya banyak diminati, sehingga bisa bermanfaat untuk anak didik Indonesia, semoga bermanfaat dan menginspirasi untuk teman-teman semuanya,” pungkasnya. (AS/YM)