Kudus, Liputan7.Net – Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, telah mencapai progres 85 persen. Proyek yang diinisiasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kabupaten Kudus ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi pasca-panen bagi para petani.
JUT di Desa Temulus memiliki panjang 404 meter, tinggi 40 sentimeter, dan lebar 3 meter. Prayitno dari CV Wahana Tama, penyedia jasa pembangunan JUT, menyampaikan bahwa proyek ini direncanakan selesai dalam dua hingga tiga hari ke depan.
“Pengerjaannya sudah hampir selesai, sudah kita lakukan pengerasan menggunakan tanah uruk putih, nanti juga kita tutup lagi menggunakan tanah yang halus,” terang Prayitno, Selasa (09/07/2024).
Kepala Desa Temulus, Suharto, mengucapkan rasa terima kasihnya atas pembangunan JUT ini. Ia menyatakan bahwa jalan tersebut sangat membantu para petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Simpang Joyo yang memiliki luas lahan sekitar 50 hektar.
“Alhamdulillah, JUT ini sangat membantu. Ketika musim hujan biasanya jalan ini sulit dilewati, tapi sekarang sudah tidak,” kata Suharto.
Ketua Gapoktan Simpang Joyo, Minan Zuhri, juga menyampaikan apresiasinya atas pembangunan JUT oleh Dispertan Kudus. “Terima kasih karena sekarang jalannya sudah bisa dilewati dengan nyaman, tidak susah lagi kalau hujan tiba,” ucapnya dengan tersenyum.
Secara keseluruhan, Dispertan Kudus menganggarkan lebih dari Rp 1 miliar untuk pembangunan delapan JUT di berbagai titik di Kota Kretek pada tahun anggaran 2024. Selain Desa Temulus, JUT juga akan dibangun di dua titik di Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Desa Kajar, Kecamatan Dawe, Desa Kutuk dan Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, serta Desa Garung Kidul dan Desa Sidorekso, Kecamatan Kaliwungu.
Dispertan Kudus juga menganggarkan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) di dua lokasi, yaitu Desa Pladen, Kecamatan Jekulo, dan Desa Hadiwarno, Kecamatan Mejobo. Anggaran untuk setiap unit baik JUT maupun RJIT berada di bawah Rp 200 juta.
Kepala Dispertan Kudus, Didik Tri Prasetya, menyatakan bahwa pembangunan JUT akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2025, dengan setidaknya 10 titik lokasi yang diusulkan untuk dibangun di berbagai wilayah di Kudus. Didik berharap bahwa JUT dapat mengurangi biaya bagi petani pasca-panen karena akses jalan yang nyaman dari lahan pertanian menuju jalan raya dapat mengurangi biaya angkut.
“Yang biasanya hasil panen dibawa manual, kini bisa dibawa menggunakan mobil, jadi biaya pasca-panen bisa berkurang,” kata Didik saat meninjau pembangunan JUT Blok Simpang Joyo, Gapoktan Simpang Joyo di Desa Temulus, Kecamatan Mejobo, Kudus, pada Selasa, 9 Juli 2024. (YM/YM)