Kudus, Liputan7.Net – Tim fasilitator Desa Sejahtera Astra (DSA) melakukan pendampingan pembentukan koperasi bagi petani kopi di lereng Muria, tepatnya di wilayah Kecamatan Gebog dan Dawe Kabupaten Kudus Jawa tengah.
Pihak DSA mengajak petani dan pelaku kopi muria untuk duduk Bersama dalam pembentukan koperasi di Forum group Discussion (FGD) di Pijar Park, Desa Kajar Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus, Selasa 18 Juni 2024.
Sebelum FGD, tim fasilitator DSA Kudus Bersama DSA Provinsi Jawa tengah melakukan verifikasi peninjauan lahan kebun kopi seluas sekira 560 ektar di wilayah Kecamatan Gebog dan Kecamatan Dawe.
Fasilitator Desa Sejahtera Astra Kabupaten Kudus dan Local Champion, Rubiyanti menjelaskan jika pihaknya mendorong pembentukan koperasi bertujuan memperbaiki sistem pemasaran komoditas kopi lereng Muria, sehingga berdampak positif bagi kesejahteraan para petani.
“Petani dan pelaku kopi muria yang berada pada lereng gunung muria merupakan daerah penghasil kopi jenis robusta, dengan beberapa jenis arabica berkualitas bagus. Namun kualitas kopi yang bagus tersebut belum secara signifikan memberikan tingkat kesejahteraan pada para petani kopi,” ujar Yanti.
Adanya mengumpulkan teman-teman dari kopi di FGD kali ini, inginnya segera membuat koperasi, yakni Namanya Koperasi Kopi Muria Indonesia, di mana agar di sini nanti dari hulu ke hilir dan ekosistem kopi ini berjalan baik dari hulunya, baik dari green bean-nya sampai ke retailnya
“Jadi kami ingin meng-Kopi Muria-kan kopi ini benar-benar Kudus banget, terlebih di sini banyak para petani dan pelaku kopi masih menggunakan sistem Dirjen (Direktur Ijen), jadi mereka sebagai petani, mereka juga sekaligus sebagai produsen bahkan mereka sampai menjual sendiri,
Nah, dengan nantinya ada Koperasi Kopi Muria Indonesia, dukungan dari Astra Insyaallah nanti akan menjadikan sebuah masa depan yang lebih baik bagi petani kopi muria,” terangnya.
Harapan kami ini, nanti bisa menjadi sebuah koperasi induk dan harapan besar ke depannya dari setiap desa satu koperasi, lalu keuntungannya, bisa menyamakan dari segi harga, spek bisa satu frekuensi.
“Makanya kami belum berani ekspor terlalu luas, ya biarlah ini (koperasinya) jadi dulu, untuk menjadi indukan,” tuturnya.
Adapun respon dari petani dan pelaku saat FGD sangat luar biasa, mereka ingin Bersama-sama agar Kudus ke depan tidak kalah dengan produk kopi-kopi yang lain.
Diketahui, pihak Astra nantinya akan memberikan alat berupa mesin saset kopi dan pendampingan, jadi nantinya kopi Muria tidak hanya dinikmati orang-orang yang berkelas, akan tetapi masyarakat seluruh kalangan itu bisa menikmati kopi muria. (AS/YM)